Sejak berdiri, TRISTANIA The Power of Cange belum pernah melakukan pelatiha yang bersifat "public offering" atau menjual paket pelatihan kepada umum, akan tetapi lebih cenderung mengarah kepada "taylor made", yakni memenuhi harapan, kebutuhan dan keinginan dari "user" yang digarap, sehingga lebih kepada penawaran proposal kepada user, untuk kemudian bersama user, menyusun materi pelatihan termasuk "motto pelatihan"-nya.
Sehingga sebelum pelatihan dimulai maka ada watu duduk bersama dalam satu meja untuk merumuskan motto, tujuan pelatihan dan bahkan materi-nya, karena sekaligus dalam kesempatan tersebut pihak TRISTANIA juga melakukan penyusunan konsep maeri berdasarkan "analisa kebutuhan pelatihan". Contoh adalah materi peatiha yang digelar untuk departemen kehutanan, dengan kemasan pelatihan yang disebut "sandwich training program" bernama "Gender leadership perspective". Diperlukan beberapa pertemuan dengan pihak "user", baik untuk menetapkan lokasi sampai kepada materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pelatihan serta juga menetapkan motto pelatihannya. Waktu itu disepakati dengan "user" untuk melaksanakan pelatihan sebanyak 2 angkatan dengan materi yang sama dengan bentuk 1 hari dikelas dengan terori yang berkaitan dengan kepemimpinan dan semangat kewirausahaan (lebih kepada mewirausahakan birokrat) untuk nantinya berkaitan dengan semangat yang uggul dalam bekerja disertai pemberian pelayanan publik yang baik, dengan ditunjang bagaimana mengembangkan jiwa di lapangan melalui pelaksanaan outbound training. Demikian juga dengan pelatihan tahun 2003, yang dilaksanakan untuk PERSI. Motto pelatihan adalah pelayanan prima dalam pelayanan konsumen rumahsakit. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari yang dikemas dalam bentuk outbound training dengan inti bagaimana memberikan pelayanan, baik kepad pihak internal, sekaligus eksternal. Juga dipoerlukan beberapa kali pertemuan, sebelum pelatihan digelar dengan pihak "user". Sampai pihak TRISTANIA mempelajari bagaimana pelayanan yang telah dilakukan kepada pihak internal dan utamnya eksternal kepada konsumen Rumah Sakit.
Kemudia barulah pelatihan dilaksanakan setelah disepakati bahwa untuk pelayanan internal lebih ditujukan kepada pembangunan team work dan dinamika internal. Sehingga nantinya mampu menghasilkan pelayanan yang prima kepada pihak eksternal-nya.
Tidak beda dengan pelatihan "sandwich training" dengan motto peningkatan pelayanan publik oleh PT. PERTAMINA jajaran wilayah Madiun. Materi in-class lebih mengarah kepada dasar-dasar dalam pelayanan, seperti komunikasi termasuk dengan Johari Windows, etos kerja unggul dan mentalitas profesional, prinsip dalam pelayanan yakni SK. Nomor 63/ M.PAN/ VII/ 2003. Sedangkan di luar klas lebih mengarah kepada role play SOP pelayanan yang dilakukan oleh PT. Peretamina mulai dari penyiapan bahan baku sampai kepada proses delivery bahan bakar tersebut dan proses penyerahan kepada pihak konsumen besar (SPBU).
Jelas materi yang seperti itu, tlah didisain dengan menyesuaikan kepada siapa akan disampaikan. Hal seperti itulah yang dimaksudkan bahwa pelatihan kami lebih mengarah kepada "Taylor Made".